Kamis, 02 Mei 2019

Hut ke-3 PPdM:
Karena Kristus, karena mencinta Gereja dan kaum miskin.

 
   Keberadaan PPdM sehingga bisa berkiprah melakukan berbagai kegiatan yang mewartakan kasih Allah bukan karena keinginan pribadi, melainkan karena Kristus, karena mencintai Gereja, karena mencintai kaum miskin.
     Demikian dikemukakan Rm. Antonius Sussanto OMI dalam homili saat Perayaan Ekaristi Syukur HUT ke-3 PPdM di Novisiat OMI Yoseph Gerard Blotan, Yogyakarta, 30 April 2019. Dikemukakan lebih lanjut, keberadaan PPdM telah membawa sukacita, baik ke dalam maupun ke luar PPdM sebagai sebuah komunitas.
     Menjadi sukacita karena meski anggota PPdM berasal dari berbagai daerah dan kuliah di berbagai universitas, namun disatukan oleh persahabatan dan persaudaraan sebagai suatu keluarga. Sebagai contoh, anggota PPdM saling mendukung dan memotivasi satu sama lain agar tujuan kedatangan mereka ke Yogyakarta, yaitu kuliah, kiranya berhasil baik. Terkait hal itu, Rm Sussanto mencontohkan, adalah sangat membanggakan melepas anggota PPdM setelah kuliahnya selesai dan kemudian harus meninggalkan Yogyakarta dan dengan sendirinya PPdM untuk bekerja di kota lain.
      Rm. Sussanto juga menegaskan, keberadaan PPdM sungguh menjadi sukacita karena melalui aksi karitatif telah melakukan kesaksian akan kasih Allah, yang merupakan salah satu penghayatan spiritualitas St. Eugene de Mazenod.
      Pada kesempatan itu, Rm. Sussanto meminta beberapa orang yang terlibat aktif dalam PPdM untuk mengungkapkan kesan masing-masing. Seorang Frater yang menjadi pendamping bidang kerohanian mengatakan bahwa peran sertanya dalam aktivitas PPdM berperan sebagai proses pemurnian panggilan bagi dirinya sebagi colon rohaniawan. Ia bersyukur karena melalui PPdM ia merasa ditemani dan didukung dalam berjalan bersama. Ia bersyukur karena dalam merasakan selalu ada sukacita dalam komunitas PPdM sebagai keluarga.
     Seorang anggota PPdm juga mengemukakan hal senada. PPdM sungguh menawarkan kekeluargaan, persaudaraan. Sebagai mahasiswa perantau, dengan keberadaan PPdM ia menjadi tahu ke mana akan pergi saat ada kesempatan, dan bersukacita karena selalu diterima. Anggota PPdM lainnya mengemukakan, persahabatan di komunitas PPdM sangat kental.
     Seorang orangtua pendamping mengakui, awalnya dua pertanyaan timbul di benaknya. Pertama, bagaimana mungkin relasi antara PPdM dan frater/novis bisa berkembang baik mengingat dunia keduanya relatif berbeda arah. Namun ternyata muncul hal positf, yaitu persaudaraan. .Kedua, mengumpulkan kaum muda dan mendanai kegiatan biasanya jadi kendala. Tapi ternyata kasih Allah tetap tercurah dalam prinsip dua ikan dan lima roti. Itu menjadi sukacita.
     Perayaan Ekaristi Syukur yang dimulai pkl. 19.00 dan berlangsung di Taman Doa Maria Novisiat itu dihadiri sekitar 30 orang, terdiri atas 3 frater dari Seminari Tinggi OMI, 4 novis dari Novisiat OMI, sekitar 20-an anggota PPdM, 6 orangtua pedamping PPdM, serta beberapa umat yang merupakan anggota KDM Yogyakarta. Sebelum Perayaan Ekaristi dimulai, seluruh hadirin berdoa rosario bersama sebagai tanda pembukaan Bulan Maria 2019.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar