KDM Jakarta dan Yogyakarta hadir pada Prosesi Lilin dan Perayaan Ekaristi HUT ke-30 Gua Maria Kaliori, Minggu (08-12-2019). Perayaan tersebut sekaligus dimaksudkan untuk memberkati patung St. Johanes Paulus II, yang pada tahun 1989 memberkati patung Bunda Maria Kaliori saat berkunjung ke Indonesia.
Dengan memakai kaos hitam lengan pendek dan berkerah, serta logo KDM di bagian dada dan punggung, sekitar 50 anggota rombongan KDM menjadi tampil beda dibanding rombongan lain.
Rombongan KDM tiba sekitar pkl. 17.30 di pendopo, tempat dari mana perarakan dimulai. Di pendopo, patung Bunda Maria dan Salib yang akan diarak sudah disiapkan. Umat peziarah yang datang berangsur-angsur dipersilakan mengambil buku panduan misa. Selain itu, juga disediakan air mineral dan kudapan yang dapat dinikmati sebelum perarakan dimulai. Semua cuma-cuma.
Sekitar pkl. 18.00 Uskup Mgr. Christophorus Tri Harsono dan sembilan konselebran memulai acara pemberkatan patung Bunda Maria, Salib serta lilin. Setelah para peziarah diberkati, perarakan dimulai.
Patung Bunda Maria, Salib dan Lilin berada paling depan. Mengikuti sesudahnya adalah rombongan peziarah, yang dibagi atas 30 kelompok, masing-masing ditandai satu panji berhiaskan foto wajah Maria Immaculata. KDM berada di barisan tengah dengan nomor urut panji 18. Petugas liturgi, para imam dan Uskup Mgr Christophorus Tri Harsono berada di barisan paling belakang.
Meski melalui jalan Salib, perarkan tidak berhenti di setiap stasi jalan salib yang dikawal dua petugas dengan obor menyala di tangan. Peziarah terus bergerak seraya mendaraskan doa Salam Maria dan tiba di Gua Maria sekitar pkl. 18. 38. Peziarah, mulai dari anak-anak hingga umat yang sudah sepuh, bersyukur dan bersemangat mengikuti perarakan ini, sebab kekhawatiran hujan akan turun tidak menjadi kenyataan,
Patung Bunda Maria, Salib dan Lilin segera dibawa ke sakristi. Sambil menunggu barisan petugas liturgi dan para Imam tiba, panitia memandu paziarah menduduki kursi yang telah disediakan,
Perayaan Ekaristi yang dimulai pkl. 19.00, berakhir pkl. 20.28. Mgr. Christophorus Tri Harsono menjadi selebran utama, didampingi sembilan imam yang menjadi konselebran.
Bobot Spiritual
Dalam homilinya, Mgr. Christophorus Tri Harsono secara garis besar menyatakan senang ada acara seperti ini. Namun diharapkan acara seperti ini hendaknya diberi bobot spiritualitas yang lebih berkualitas. Sungguh-sungguh memberikan bobot rohani/spiritual, sehingga jadi baik, tidak sia-sia. Bunda Maria mau bekerjasama dengan Roh Kudus. Bobot rohani dalam kerjasama kedua pihak itu sungguh dalam. Banyak yang membutuhkan pelayanan kita. Biarpun sedikit atau tak seberapa tapi hendaknya pelayanan kita berkualitas.
Sangat luar biasa jika semakin
banyak umat yang berbuat hal-hal biasa tapi memberi nilai rohani untuk menuju kesucian. Menuju kesucian bisa dengan cara yang biasa
asal diberi bobot spiritual.
Untuk itu dalam melayani harus
total. Ada banyak yang tidak bisa seperti itu. Ada nasihat kuno yang perlu direnungkan. Kalau kamu tidak bisa berbuat baik jangan berbuat
jahat. Kalau kamu tidak bisa menyelamatkan jangan menyesatkan. Kalau tidak cerdas
jangan membodohi orang lain. Maka kalau kita bisa berbuat baik, sabar, itu karena rahmat Tuhan. Jadilah jembatan, sebagai
perantara.
Adven adalah kesempatan bertobat.
Seperti Yohanes Pembaptis membuat pertobatan bagi banyak orang dan dirinya sendiri. Dengan bertobat, suatu saat kita akan bisa
mengampuni. Dan aneka rahmat Tuhan akan datang sesudahnya.
Pemberkatan Patung St. Johanes Paulus II
Sebelum berkat penutup, Rm. Damianus OMI menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, terutama kepada Uskup Mgr. Christophorus Tri Harsono yang telah bersedia menjadi selebran utama dalam perayaan Ekaristi ini. Terima kasih juga disampaikan kepada panitia, petugas liturgi, para donatur, serta semua pihak yang memungkinkan terselenggaranya perayaan ini.Usai sambutan, Uskup Mgr. Christophorus Tri Harsono memberkati patung St. Johanes Paulus II, serta membuka tabir prasasti patung tersebut. Beliau juga diminta untuk memotong kue tart ulang tahun ke-16 imamat Rm Asodo OMI, yang kebetulan pulang dari Aix en-Provence Prancis, tempat beliau ditugaskan memimpin Pusat Informasi OMI. .
Sebelum berkat penutup, Mgr. Christophorus Tri Harsono terlebih dulu memberkati 30 tumpeng mini yang kemudian akan diserahkan secara acak kepada para peziarah.
Perayaan HUT ke-30 Gua Maria Kaliori kemudian diakhiri dengan makan malam bersama dalam pesta rakyat di tempat yang telah disediakan panitia.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar