Selasa, 07 Januari 2020

Pertemuan KDM Januari 2020:
Menjadi Kongregasi yang Dekat Umat Beda Agama

       Semoga Kongregasi OMI bisa menjadi kongregasi yang dekat bagi umat dan masyarakat beda agama di tempat melayani. Demikian harapan Br. Novis Amos yang disharingkan pada pertemuan KDM Yogyakarta di Novisiat OMO Yoseph Gerard Blotan, Sabtu (04-01-2020).
       Pertemuan KDM bulan Januari ini dimulai sekitar pkl. 17.00, dilanjutkan dengan Perayaan Natal Komunitas. Hadir 38 peserta, jumlah terbanyak selama ini, terdiri atas komunitas Novisiat, KDM, dan PPdM.
       Selanjutnya Br. Novis Amos juga berharap, para Oblat bisa semakin dekat kepada umat yang dilayani terlebih dengan teladan Bunda Maria. Secara  pribadi, Br.Novis Amos berharap dapat berkontrbusi terhadap kongregasi OMI.
      Mewakili KDM, Ibu Nurul Fransiska Damayanti menyampaikan sharing pada kesempatan berikut. Ibu Nurul mengatakan merasa bahagia bisa mengenal dekat OMI, bisa menjadi anggota KDM dan mengenal PPdM. Ia berharap memasuki tahun baru ini, semua diajak bersatu dalam harapan baru yang lebih baik tanpa didominasi ambisi perorangan. “Mari menjaga para romo, bruder, frater, agar mereka tetap setiap pada panggilan. Menjaga mereka sama dengan menjaga diri sendiri, sebab merekalah yang menjadi gembala kita.”
      Sementara itu, mewakili PPDM, Fira Wuyasang, mahasiswa asal Penajam, Kalbar, saat mensharingkan pengalaman bersentuhan dengan OMI mengatakan, mungkin karena tinggal di stasi ia merasa kurang dekat dengan romo OMI sewaktu kecil. Itu terus berlangsung sampai SMA, yang notabene adalah SMA Katolik namun muridnya kebanyakan Protestan.
      Walau romo OMI sering diundang ke sekolah tersebut, Fira tetap merasa kurang dekat dengan romo OMI. Teman-temannya yang Protestan justru lebih banyak memperhatikannya bahkan mengajaknya untuk ikut ke gereja mereka.
      Setelah kuliah di Yogyakarta, barulah ia merasa lebih dekat dengan para romo OMI, terutama melalui keterlibatannya sebagai anggota PPDM. Kesan buruknya terhadap romo OMI berubah drastis.
     Fira berharap, para romo OMI lebih aktif merangkul kaum muda di paroki tempat berkarya. Perkumpulan kaum muda Katolik dengan model PPDM juga perlu dikembangkan di setiap paroki.
      Pada kesempatan terakhir Pak Wellem Dotulong menambahkan, ia berharap semoga para oblat menjadi pribadi yang tulus melayani, tetap mengedepankan hospitality yang menjadi trade mark OMI.
      Usai sharing peserta pertemuan bersama-sama berdoa rosario untuk mendoakan para oblat . Adapun ujud khusus yang didoakan:

  1. MENDOAKAN Pastor Jenderal Lousi Longan beserta dewannya, semoga didampingi dengan bimbingan Roh Kudus dalam menjalankan tugas perutusan dengan baik sehingga Kongregasi OMI bisa semakin berkembang. 
  2. BERSYUKUR atas ulang tahun Kongregasi OMI ke-204. Semoga kongregasi ini semakin teguh dan mampu dalam melaksanakan rencana-Nya, dan mampu membawa berkat di mana pun para oblat berkarya. 
  3. BERSYUKUR atas ulang tahun kelahiran Rm Adi Nugroho OMI, Rm Bernard OMI, Rm Niko Setiawan OMI, Fr. Thomas OMO, dan Rm. Rukmono. Semoga dengan berkat-Nya mereka panjang umur dan selalu sehat dalam menjalankan tugas perutusan, sehingga melalui karya mereka umat semakin menyadari kasih sayang dan kerahiman-Nya. 
  4. BERSYUKUR atas ulang tahun imamat Rm Maryanto OMI. Semoga berkat-Nya terhadap perjalanan hidup imamat Rm Maryanto memberi peneguhan dan penguatan sehingga menjadi berkat pula bagi umat yang dilayani. 
  5. MENDOAKAN ARWAH Rm Jean Pierre Meichel OMI. Semoga berkat kerahiman dan kasih sayang-Nya dianugerahi hidup kekal dan beristirahat dalam damai. 

     Setelah pertemuan doa KDM, seluruh peserta memasuk kapel untuk merayakan Natal Komunitas dalam Perayaan Ekaristi.   Rm Ignatius Yulianto OMI menjadi selebran utama, didampingi Rm Antonius Sussanto OMI dan Rm Simon Heru OMI sebagai konselebran.
     Sebelum memasuki kapel, setiap peserta menuliskan lebih dulu resolusi pribadi untuk tahun 2020 di atas kerta warna berbentuk hati.  Kertas itu kemudian digantungkan pada pohon harapan yang diletakkan di depan sebelah utara pintu utama kapel.
    Acara berikut setelah Misa adalah makan malam sambil menyaksikan tari dan permainan yang ditampilkan oleh para Pranovis dan anggota PPdM. ***

Video Natalan Klik di sini:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar