Selasa, 08 Januari 2019

Mengenal PPdM (5): : Membangun Komitmen

     Pada awalnya, pertambahan jumlah yang mau bergabung dengan PPdM terbilang kecil. Manakala para perintis mengajak kenalan mereka yaitu mahasiswa perantau Katolik untuk ikut PPdM Yogyakarta, jawaban yang diterima selalu berupa pertanyaan apa itu PPdM, apa itu OMI. Kendala tersebut diakui menimbulkan keraguan apakah akan ada kaum muda Katolik yang tertarik bergabung dengan PPdM Yogyakarta.
     Namun mereka terus berupaya. Gerakan gencar untuk menjaring kaum muda Katolik, mahasiswa atau bukan, yang dilancarkan sejak awal Desember 2016. Berbagai cara dilakukan: mendatangi satu per satu di tempat kos atau di asrama, mengajak secara beranting (gethok tular), atau secara online menggunakan media sosial. Kerja keras itu membuahkan hasil.
      Ketika Malam Keakraban dan Rekoleksi Pertama (disingkat Makrek) diselenggarakan di Novisiat Yoseph Gerard Blotan, Sabtu – Minggu, 25-26 Februari 2016, sebanyak 46 peserta mengikuti acara ini. Pesertanya beragam. Mereka kuliah di berbagai perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta. Mereka juga berasal dari berbagai provinsi luar Yogyakarta, dari Sumatra hingga Papua.
      Makrek menjadi kesempatan bagi mereka untuk saling mengenal, memahami, dan mulai menjalin persaudaraan. Dengan demikian diharapkan akan lebih mudah menjalin persahabatan dan persaudaraan, dan lebih mudah pula menjalin kerjasama melaksanakan tujuan PPdM.
      Makrek juga sekaligus menjadi kesempatan pertama untuk memahami secara lebih mendalam, mengenal spiritualitas dan karisma St. Eugene de Mazenod, termasuk mengenal OMI. Pengenalan dan pemahaman yang diperoleh diharapan kemudian akan terinternalisasi dalam setiap diri anggota PPdM. Selanjutnya mereka terdorong membangun komitmen peduli terhadap gereja, mendoakan dan berperanserta dalam karya para Oblat Indonesia, serta mewartakan kabar sukacita terutama kepada mereka yang miskin dan terpinggirkan. Komitmen ini diharapkan terus dimiliki tidak hanya semasih jadi anggota PPdM, namun juga setelah berkarya di mana pun juga begitu selesai kuliah.
      Dengan kata lain, selain menghidup spiritualitas dan karisma St. Eugene de Mazenod, setiap anggota PPdM juga diharapkan terus menularkan spiritualitas dan karisma itu kepada siapapun yang dikenal, dan mendorong serta mengajak yang bersangkutan untuk menyampaikan kabar sukacita kepada mereka yang miskin dan terpinggirkan.
      Sampai saat ini, mengikuti perjalanannya telah mencapai tahun ketiga, makrek sudah diselenggarakan tiga kali. Angkatan pertama 49 orang. Angkatan kedua 27 orang. Angkatan ketiga 36 orang. Diharapkan, setiap tahun makrek bisa dilaksanakan, mengingat setiap tahun Yogyakarta selalu kedatangan mahasiswa baru dari berbagai daerah. Mereka ini, yang beragama Katolik, adalah calon potensial anggota PPdM.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar