![]() |
Courtesy Gerard.Com Edisi Mei 2016 |
Terinspirasi oleh kegiatan PPdM di Cilacap, Rm. Sussanto menghubungi Bpk. Kamelus Lodjing, Pendamping PPdM, Cilacap. Berlangsung pembicaraan tentang apa saja kegiatan PPdM Cilacap yang didampingi Pak Kamelus. Dari pembicaraan itu, Pak Kamelus memberi sembilan nama mahasiswa asal Cilacap yang dulu pernah aktif sebagai anggota PPdM Cilacap.
Kesembilan nama itu lalu diundang oleh Rm. Sussanto ke Novisiat OMI Yoseph Gerard Bloian di Yogyakarta. Dari sembilan orang, akhirnya lima datang dan bertemu di novisiat tanggal 30 April 2016. Diawali dengan doa bersama, dilanjutkan dengan pembicaraan penjajagan kemungkinan pembentukan suatu perkumpulan sebagai wadah kegiatan bersama. Tanggal inilah yang kemudian dijadikan sebagai hari lahir PPdM Yogyakarta.
Usai pertemuan, kelima orang tersebut menjadi perintis yang menyambangi mahasiswa Katolik asal luar daerah yang ada di Yogyakarta. Satu demi satu ditemui, diajak untuk bergabung dalam perkumpulan kaum muda Katolik yang disebut PPdM Yogyakarta.
Tidak mudah memperoleh persetujuan kaum muda Katolik yang ditemui untuk bergabung, terutama yang asal parokinya bukan tempat OMI berkarya. Selalu muncul pertanyaan, apa itu OMI, siapa itu de Mazenod, lantas apa perbedaan antara OMK dan PPdM. Pertanyaan-pertanyaan seperti itu tidak membuat kelima perintis itu surut. Mereka terus bekerja, mensosialisasikan rencana pembentukan PPdM Yogyakarta dari mulut ke mulut.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar