Mgr Yustinus Harjosusanto selebran utama pada Misa penutupan Teramo 2019 |
Dikatakan, kaum muda akan selalu menghadapi kondisi penuh tantangan. Namun hal tidak boleh membuat kecil hati. Yang penting selalu mengandalkan Tuhan. "Lihat back drop itu," kata Mgr Harjosusanto sambil menunjuk foto pada dinding di belakang altar. "Itu gambar orang berburu. Seperti pemburu kita harus fokus pada sasaran yang akan dibidik supaya efektif. Di gambar sebelah kanan, ada gambar perisai. Itu mengisyaratkan untuk menggolkan tujuan, Anda harus kuat mengatasi tantangan-tantangan."
Mgr Harjosusanto lalu mengutip Injil Luk. 1:3 yang menjadi tema Teramo 2019: Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu itu. Dijelaskan, alasan logis dari Maria untuk mengiyakan sabda Allah, karena Maria yakin Tuhan akan menolongnya. "Kita juga harus seperti itu, terutama Anda kaum muda yang akan menghadapi banyak tantangan, " lanjutnya. "Kalau sudah tahu keadaan penuh tantangan dan harus mengandalkan Allah, maka pada saat seperti itu harus mengatakan ya pada apa pun yang dikatakan Allah. Dengan demikian Anda menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar, di lingkungan, di tengah masyarakat."
Misa yang dimulai pkl. 17.00 itu berakhir pkl. 19.15. Sebelum Mgr Harjosusanto memberi berkat penutup, mewakili Provinsial OMI Rm Rudi menyerahkan Lilin Perutusan kepada Rm Rukmono dari Yuniorat OMI. Penyerahan Lilin Perutusan itu menandai Teramo 2019 Balikpapan resmi ditutup, sekaligus melambangkan bahwa Cilacap menjadi tuan rumah Teramo 2023. Selain itu Rm Rudi memberkati salib perutusan yang dibagikan kepada seluruh peserta Teramo 2019 Balikpapan.
Pentas Seni
PPdM Yogyakarta menampilkan drama Ajab Anak Durhaka dalam Pentas Seni Malam Penutuan Teramo 2019 Balikpapan. |
Setiap delegasi menampilkan kreasi pertunjukan yang berbeda-beda. Ada yang menampilkan gerak dan lagu, ada yang membawakan tarian, atau hanya melagukan nyanyian saja, dan ada pula yang memainkan drama. Delegasi PPdM Yogyakarta menampilkan drama Azab Anak Durhaka.
Senam dan Bersih Pantai
Peserta Teramo 2019 bersih-bersih di Pantai Manggar |
Senam dilaksanakan di halaman rumah panggung Lamin yang menghadap ke pantai, dipimpin oleh 2 orang instruktur senam Zumba. Setelah itu, peserta diajak bersih-bersih pantai di depan Lamin. Kegiatan itu, sebagai bakti sosial peserta, berlangsung sampai menjelang tengah hari, saat mana seluruh peserta kembali ke tempat live-in dan makan siang.
Sekitar pkl. 14.00 seluruh peserta berangkat menuju Dome BSCC (Balikpapan Sport & Convention Center) untuk mengikuti sesi bertajuk Ekonomi Kreatif. Sesi yang berlangsung pkl. 14.30 - 16.30 ini menampilkan narasumber Bapak Peri Tristianto, seorang pengusaha kreatif yang memulai usahanya dengan membuat kaos.
Dalam paparannya, Pak Peri mengatakan saat memulai usaha, mengetahui di mana pasar (market, di mana barang akan dijual dan di sana diketahui siapa yang akan membeli) adalah yang terpenting. Tidak ada gunanya kreatif membuat barang kalau tidak tahu di mana pasar penjualan dan siapa yang akan membeli. Maka, dalam berusaha, jangan memasuki pasar yang sudah ada, tapi ciptakanlah pasar. Dengan menciptakan pasar berarti ada pembeli. Sebab a buyer is a seller.
Usai sesi Ekonomi Kreatif, peserta rehat sejenak, untuk kemudian bersiap-siap mengikuti Misa Penutupan Teramo 2019 Balikpapan, yang juga diselenggarakan di Dome BSCC. Mgr Harjosusanto menjadi selebran utama pada misa itu. ***
Lihat Video Klip 1: Di Pantai Manggar
Lihat Video Klip 2: Misa Penutupan
Lihat Video Klip 3: Pentas Seni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar