Kamis, 29 Agustus 2019

Tahbisan Tiga Imam OMI di Sepauk (4):
Di Indonesia, Belum Diputuskan di Mana

Provinsial OMI Rm Tarcisius Eko Saktio OMI
memberi surat pengukuhan kepada imam baru.
Tiga Imam OMI yang ditahbiskan oleh Uskup Sintang Mgr. Samuel Oton Sidin di Gereja Stasi Paroki St. Petrus dan Andreas Langkenat, Minggu (25-08-2019) oleh Superior Jenderal OMI di Roma diutus untuk berkarya di Indonesia.  Penempatan ketiganya baru diputuskan setelah Dewan Provinsial OMI bertemu tanggal 27 Agustus 2019.
      Jadi, mereka akan bertugas di Indonesia, tapi belum ditetapkan di mana.  Demikian disampaikan oleh Provinsial OMI Indonesia, usai tahbisan imam baru tersebut.
     Acara tahbisan dimulai setelah Mgr. Samuel Oton Sidin selesai menyampaikan homili. Ketiga Diakon dipanggil ke depan altar.  Lalu ketiganya diserahkan orangtua kepada Uskup untuk ditahbiskan.
     Berikutnya adalah Peneguhan Janji Setia dan Ketaatan Calon.  Litani pada Kudus dinyanyikan saat calon imam bertiarap di depan Uskup. Setelah Litani, Uskup berdiri dan mendoakan ketiga calon imam. Lantas calon imam berdiri dan maju ke hadapan Uskup untuk ditumpangi tangan.  Uskup mengawali penumpangan tangan, diikuti 40 imam yang terdiri dari 18 imam OMI dan 22 imam dari berbagai paroki sekitar di Keuskupan Sintang.
     Usai penumpangan tangan, calon imam berlutut di hadapan Uskup.  Sambil menumpangkan tangan, Uskup memanjatkan doa tahbisan.
     Setelah itu, Uskup kembali duduk di kursi. Didampingi orangtua masing-masing, satu demi satu imam baru berlutut dihadapan Uskup. Orangtua mengambil kasula dan stola yang dibawa putra altar dan menyerahkannya kepada Uskup. Uskup menyerahkan kasula kepada imam baru.  Dibantu orangtua masing-masing, imam baru mengenakan stola dan kasula. Kasula yang dikenakan imam baru diberi tiga corak tenunan Dayak, ulos Batak, dan batik Jawa.
     Dibantu oleh Rm. Eko Saktio OMI sebagai konselebran, Uskup mengurapi imam baru secara bergiliran.  Imam baru berlutut sambil mengulurkan telapak tangan ke hadapan Uskup.  Kedua belah telapak tangan imam baru lalu diolesi minyak krisma oleh Uskup sambil mendoakan mereka.
     Setelah pengurapan, masih dalam posisi berlutut, imam baru secara bergiliran menerima piala dan patena dari Uskup.  Piala dan patena tersebut diserahkan oleh orangtua masing-masing kepada Uskup untuk kemudian diserahkan kepada imam baru.
     Dengan penyerahan piala dan patena kepada imam baru, upacara tahbisan selesai. Umat  bertepuk tangan tanda sukacita. Uskup dan para imam memberi ucapan selamat kepada ketiga imam baru. Acara kemudian dilanjutkan dengan Liturgi Ekaristi.***
     
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar