![]() |
Menyanyi bersama merayakan Hut Paroki Sepauk |
Puncak sukacita diawali dengan menyanyikan bersama lagu Selamat Ulang Tahun, dilanjutkan dengan pemotongan tart oleh Rm. Jacques Chapuis, OMI, sebagai pastur yang telah bertugas di paroki ini selama 18 tahun. Potongan tart pertama diberikan kepada Mgr. Samuel Oton Sidin.
Malam itu, umat Sepauk dan undangan memang bersukacita dan berpesta. Usai misa, acara berikut adalah sambutan-sambutan. Setelah pemotongan tart HUT Paroki St. Petrus dan Andreas Sepauk, umat dan undangan bersantap makan malam bersama. Menurut salah seorang panitia, untuk peristiwa sukacita itu dipotong 300 ekor ayam, serta 800 kg babi. Meskipun ada daging babi, panitia tetap menyediakan masakan halal untuk undangan yang karena kepercayaan atau alasan lain memang tidak boleh mengkonsumsi makanan yang tidak halal. Selain itu, disediakan pula tuak sebanyak 20 jerigen. Itupun masih ada tuak yang belum tertampung dalam jerigen.
Salah satu acara menarik adalah nyuling,yaitu dua orang berpasangan mengisap tuak dari tempayan dengan batang bambu kecil yang berfungsi sebagai sedotan. Ada tiga tempayan yang disediakan, sehingga enam orang bisa mengisap tuak sekali giliran yang dibagi dalam tiga pasang. Tuak diisi ke tempayan oleh seseorang yang ditugaskan, lalu kedua orang yang berpasangan itu dudun berhadapan, lalu mengisap tuak sampai habis melalui bambu. Tuak akan ditambah sampai dianggap cukup. Selain mengisap tuak, orang juga berkesempatan mencicipi daging babi yang telah dipotong dan disiapkan di atas meja. Daging babi tersebut adalah bagian dari persembahan.
Mula-mula tamu kehormatan, seperti Uskup Sintang Mgr. Samuel Oton Sidin, Provinsial OMI Rm Tarcisius Eko Saktio OMI, Rektor Seminari Tinggi OMI Rm Antonius Widianto OMI, para pejabat tinggi Kabupaten Sintang, mendapat giliran pertama untuk mengisap tuak. Setelah itu, barulah para umat mendapat kesempatan untuk "nyuling."
Setelah acara 'nyuling", hadirin dan undangan beramah tamah sambil mendengarkan lagu yang dinyanyikan penyanyi setempat. Untuk memeriahkan suasana, Rm. Petrus Hamonangan Sidabalok didaulat menyanyikan lagu asalah daerahnya, Alusi Au, bersama beberapa anggota keluarganya.
Suasana semakin meriah ketika beberapa kaum muda mulai ikut menari di depan panggung. Mereka menari bersukacita mengikuti irama nyanyian yang disenandungkan oleh penyanyi. Kegembiran mereka berlanjut hingga tengah malam.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar