Rabu, 05 Februari 2020

Pertemuan ke-13 KDM Yogyakarta:
Kasih Tulus Terhadap Sesama

Pengalaman memaknai dan menghidupi kasih yang tulus terhadap sesama menjadi tema pada sharing dalam Pertemuan ke-13 KDM Yogyakarta, di Novisiat OMI Yoseph Gerard Blotan, Yogyakarta. Pertemuan yang dihadiri 33 peserta itu dimulai pkl. 17.30.
     Adapun intensi doa pada pertemuan doa tersebut adalah sebagai berikut:

1. Syukur atas ulang tahun kelahiran:
    Br. Johanes Adhi Samudera (01-02)
    Rm. Antonius Widiatmoko (08-02)
    Rm. Alya Denny Haloho (22-02)
    Pranovis Guindo Paschalis Tri Lestari (27-02)

2.  Syukur atas ulang tahun imamat:
     Rm. Nicolas Setija Widjaja (11-02)
     Rm. F.X. Sudirman (22-02)
     Rm. Gregorius Basir Karimanto (27-02)

3. Mohon hidup kekal (RIP):
    Rm. Jean Subra (09)
    Rm. Markus Boli Witin (19)

4.  Syukur atas Pengesahan Konstitusi dan Aturan OMI (aprobasi) ke-194 tgl 17 Feb 1826 - 2020

5.   Mendoakan Komunitas Aix: Rm. Henrikus Asodo, Br. Benoit, dkk.

Proses Mengenal Ketulusan
      Usai doa bersama seluruh peserta mengikut misa komunitas yang dipersembahkan oleh Rm. Ignatius Yulianto.
      Dalam homilinya, Rm Yulianto OMI mengajak menyaksikan tayangan video pendek tantang wawancara terhadap Bill Gates, salah satu orang terkaya di dunia.
      Tayangan itu diawami dengan pertanyaan:  Apakah ada yang lebih kaya dari Anda?
      Pertanyaan itu dijawab oleh Bill Gates, bahwa ia bukanlah orang terkaya di dunia. Ada orang yang lebih kaya darinya, yaitu loper koran di bandara New York yang dua kali memberinya koran secara gratis. Peristiwa itu terjadi karena ia tidak mempunyai uang logam untuk membayar koran, sedang koran itu ia inginkan.  Loper itu memberinya cuma-cuma.
     Setelah beberapa waktu, Bill Gates ingin membalas kebaikan loper koran itu.  Ia mencarinya di bandara New York dan ketemu. Bill Gates menceritakan bahwa dulu loper koran itu pernah memberinya koran secar gratis.  Ia ingin membalas kebaikan itu dan berkata:  "Minta apa saja, akan saya berikan."
     Loper koran itu tidak mau.  Ia mengatakan, ia memberikan itu dengan hati tulus.
    Bill Gates mengejar lagi: "Mengapa kau menolak pemberianku?  Bukankah jika kau menerimanya itu sama dengan ketika kau memberi koran padaku?"
    Loper koran itu menjawab:  "Tidak. Itu tidak sama.  Dulu saya memberikan itu dengan tulus. Sekarang Anda mau memberi saya karena ingin membalas kebaikan saya.  Itu pamrih."
    Bill Gates mengakhir wawancara itu dengan mengatakan, loper korang itu lebih kaya darinya.  Loper itu mempunyai kekayaan dalam hatinya, yaitu ketulusan memberi."***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar